18 Mei 2012

Analisa Hasil Pertandingan Indonesia vs Mauritania (2-0)

Melihat pertandingan Indonesia vs Mauritania yang disiarkan oleh RCTI pada kemarin malam, sungguh agak mengecewakan melihat permainan yang disuguhkan oleh Timnas, walau menang dengan hasil 2-0. Karna melihat permainan dari Timnas yang kedodoran fisik nya lalu tidak adanya permainan yang apik. Indonesia mengawali pertandingan dalam tekanan penguasaan bola Mauritania, beruntung untuk Indonesia tidak mengalami kebobolan terlebih dahulu, karna buruknya penyelesaian akhir dari pemain Mauritania. Saat memasuki menit 19 Indonesia mengawali serangan balik yang cepat, dan dengan kerjasama satu-dua, dapat menyarangkan bola hasil sepakan Bayaou, 1-0 Indonesia memimpin. Dengan adanya gol ini meruntuhkan semangat Mauritania yang bermain lebih dominan. Tetapi mereka tetap mencoba mendominasi Timnas. Memasuki menit 24, melalui serangan dari sayap, Hamdi Ramdan memberikan umpan kedalam kotak penalti, naas bagi Yocoub, bermaksud memotong bola, malah memasukan bola ke gawangnya sendiri, 2-0 Indonesia semakin menjauhkan kejaran Mauritania. Setelah itu permainan selalu dikuasai oleh Mauritania, hanya sesekali Timnas melakukan serangan balik, tetapi selalu gagal dan kehilangan bola, hingga peluit pertanda berakhirnya babak pertama. 

Di babak kedua, nyaris Indonesia tidak memiliki peluang berbahaya, malah sebaliknya Indonesia semakin tertekan dengan serangan Mauritania. Hingga sempat Mauritania mendapatkan penalti dari wasit, karna salah satu bek Timnas mendorong pemain lawan didalam kotak penalti. Kehebatan dari Wahyu Tri diperlihatkan lagi dengan menggagalkan tendangan penalti tersebut. Beberapa kali Mauritania terus mengancam gawang Indonesia, tetapi selalu dapat dipatahkan oleh Wahyu Tri dan juga karna buruknya penyelesaian akhir dari pemain Mauritania, hingga peluit akhir babak kedua dibunyikan, Indonesia tetap unggul 2-0.

Balik kepermasalahan di awal, mengapa saya merasa Indonesia tidak bermain dengan baik, pertama kurangnya koordinasi dan komunikasi antar lini, dari bek ke tengah, dan tengah kedepan, hampir tidak ada kerjasama yang apik. Kedua adalah kedodorannya fisik para pemain Indonesia. Sedang ketiga tidak adanya strategi bermain dalam sepakbola, jika sudah menguasai bola, tidak berusaha menekan, tetapi sering membuang bola tanpa alasan jelas, jika pemain tengah memegang bola, tidak tahu harus berbuat apa, dan penyerang pun tidak membuka ruang, lebih banyak memberikan bola sodoran yang tidak jelas juga. Dan yang terakhir adalah terlihat kurang nya persiapan dari pemain, pelatih, dan PSSI.

Semoga dipartai berikutnya melawan Kurdistan dapat memperbaiki apa yang salah dan kurang baik dari pertandingan sebelumnya. Misalnya dari formasi yang kurang efektif, ingin memainkan formasi dan dengan strategi seperti apa, harus diperjelas pelatih. Lalu lebih maksimalkan ball position dengan lebih baik dan jangan terburu-buru. Lalu terakhir adalah permainan satu-dua sentuhan yang menjadi andalan permainan Indonesia. Untuk lini belakang harus lebih sering berkomunikasi dan fokus, jangan seperti pertandingan sebelumnya, yang agak bingung dalam mengatasi serangan lawan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by SOBAT PTC