16 Mei 2012

Tentang Dualisme Liga Indonesia (LSI dan LPI)

Sampai bingung dan merasa kesal dan juga jengkel, itu yang saya rasakan sebagai rakyat Indonesia yang cinta sepakbola, bagaimana tidak jika di negara ini ada 2 kasta sepakbola (Liga Super Indonesia dan Liga Primer Indonesia). Yang dimana LSI sebelum ada kepengurusan yang baru sudah pernah bertahun-tahun menjalani liga di Indonesia selama ini. Sedang LPI hadir saat masih PSSI di komandoi oleh nurdin halid, nah waktu itu juga heboh ada nya dua liga di Republik ini, hingga akhirnya diadakan Komisi Luar Biasa, yang menurunkan nurdin sebagai ketua PSSI pada waktu itu. Hingga terciptanya kepengurusan yang baru, yang di komandoi oleh ketua PSSI yang baru yaitu djohar arifin . Yang akhirnya memilih LPI sebagai Liga Indonesia yang sah dibawah naungan PSSI.

Pernah pada saat ribut soal Liga Indonesia yang sah, sesaat sebelum dimulainya liga, yang dimana klub-klub yang pernah bermain dibawah LSI, menolak liga yang dianggap sah oleh PSSI yaitu LPI. Banyak kendala dan alasan yang diutarakan kedua kubu ini, hingga menjadikan liga Indonesia tidak jelas dan semerawut. Semua memegang pendirian dan ego masing-masing kubu, hingga tidak mencapai titik temu. Hingga akhirnya kedua kubu ini sama-sama menciptkan liga nya masing-masing. Hingga sekarang kedua liga ini masih memainkan pertandingan nya.

Yang bikin gila nya lagi di kedua liga ini, pertama adalah nama klub yang sama (persija, persebaya, dll) yang buat saya sendiri aja bingung mana yang aslinya nih. Kedua adalah masalah tempat pertandingan (kandang) yang harus dimainkan, yang akhirnya bisa "agak dimenangkan" oleh kubu nya LPI, karna masih dibawah naungan PSSI. Tetapi seolah tidak mau kalah klub-klub LSI tidak mempermasalahkan tempat pertandingan lagi, walau harus bukan bermain di kota nya sendiri. Ketiga adalah masalah pemain LSI yang mendapatkan panggilan untuk bermain dengan Timnas kubu PSSI, banyak kendala dan polemik dimasalah ini hingga sekarang, pemain ada yang dilarang klub nya, bahkan hingga beberapa klub LSI menggugat PSSI lewat pengadilan.

Dari berita, kabar, dan gosip yang pernah saya baca, lihat, dan dengar, saya sebagai rakyat Indonesia yang khususnya mencintai sepakbola mempunyai beberapa pendirian.
  1. Kepada pihak yang terkait di 2 kubu ini, cintailah Indonesia di hati anda, cintailah olahraga, cintailah sepakbola dan cintailah perbedaan, karna tanpa perbedaan tidak akan membuat negara atau organisasi bisa terus maju dan sukses. Maka nya kalau di politik ada namanya kubu oposisi.
  2. Jangankan Organisasi PSSI atau Liga Sepakbola, Negara Indonesia ini saja kepunyaan seluruh rakyat Indonesia, jadi jangan merasa bahwa sepakbola milik anda atau grup anda.
  3. Jika anda adalah seorang pemimpin yang memang diutus oleh Tuhan (bukan diutus seseorang, grup, partai, atau apa pun), maka jangan biarkan anda sebagai pemimpin mengikuti apa kata orang-orang dibelakang anda, ikuti hati nurani anda sebagai warga negara Indonesia yang diberi wewenang dan tanggung jawab dalam mengurus sepakbola Indonesia.
  4. Negara kita menganut sistem musyawarah, yang dimana dari kita masih SD sudah diajarkan tentang bermusyawarah. Jadi mulailah buang gengsi anda dan lakukan demi persepakbolaan Indonesia.
  5. Jangan pedulikan orang-orang yang ingin menghancurkan sepakbola nasional karna untuk kepentingan seseoarang atau beberapa orang. Dan jangan terpancing provokasi dari orang-orang tersebut.
  6. Jangan saling mencari kesalahan masing-masing kubu, tetapi carilah kebersamaan dalam memajukan sepakbola Indonesia.
  7. Selalu optimis, bahwa kalian bisa bekerjasama dan menemukan titik temu untuk meramu persepakbolaan negri ini agar bisa lebih baik dalam segala aspek.
  8. Jangan kalah sebelum berperang, perang buka melawan orang-orang yang cinta sepakbola, tetapi melawan ego, gengsi, uang, politik, jabatan, malu, kkn, dll.

Saya sudah sangat kangen dan rindu melihat persepakbolaan nasional kita bisa maju seperti negara-negara lainnya, bukan mengalami kemunduran dan bahkan akan hancur. Bukan hanya saya saja, tetapi mungkin seluruh rakyat Indonesia mengharapkan juga. Mudah-mudahan bisa terealisasikan hal-hal yang baik dalam sepakbola nasional, mulai dari Kompetisi Liga dari usia dini hingga kasta yang tertinggi, organisasi PSSI, Timnas, dan suporter nya. Saya yakin jika suatu saat kalau kita bersama-sama membangun sepakbola nasional, maka kita akan bisa masuk Piala Dunia.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by SOBAT PTC